Obormenara.com, Tenggarong – Wakil Bupati Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) H Rendi Solihin melakukan monitoring pengerjaan pembangunan infrastruktur jalan Dondang menuju Tamapole yang berada di Kecamatan Muara Jawa, Selasa (23/7/2024).
Wabup Kukar pada saat itu didampingi diantaranya, Camat Muara Jawa Muhammad Ramli, Kadishub Kukar Ahmad Junaidi, perwakilan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar.
Ditemui setelah peninjauan, H Rendi Solihin mengatakan bahwa kehadirannya di lokasi pengerjaan pembangunan infrastruktur jalan Dondang Tamapole Kecamatan Muara Jawa tersebut guna memastikan pengerjaan sesuai dengan apa yang diharapkan, karena menurutnya keberadaan jalan penghubung tersebut merupakan impian dan keinginan masyarakat.
Menurutnya, pengerjaan pembangunan infrastruktur jalan itu sudah dimulai sejak tiga tahun yang lalu, dimana dalam pengerjaannya dianggarkan dan dikerjakan secara bertahap setiap tahunnya.
Lebih lanjut, dirinya menyakini bahwa pengerjaan jalan bisa selesai seperti yang diharapkan, karena menurutnya saat ini progres pengerjaan telah mencapai 70 sampai 80 persen.
“Tahun ini pengerjaan sudah mencapai 70 sampai 80 persen, kalau saya rasa karena tinggal enggak sampai dua kilometer lagi itu pasti tembus dari air panas Dondang menuju Muara Kembang begitu pun Muara Kembang menuju Pendinginan,” ucap Rendi Solihin.
Dirinya berharap, pengerjaan infrastruktur jalan tersebut bisa segera rampung, sehingga masyarakat Kecamatan Muara Jawa khususnya yang berada di Muara Kembang dan Tamapole yang dulunya terisolir bisa terhubung dengan masyarakat yang berada disekitarnya, maupun sebaliknya.
“Mudah-mudahan itu misi kita di tahun 2025 bisa tuntas semua, khususnya jalan yang berada di Kecamatan Muara Jawa,” ucapnya.
Ditambahkannya, selain pengerjaan pembangunan infrastruktur jalan Dondang menuju Tamapole dan Pendinginan, saat ini Pemkab Kukar juga terus menganggarkan pembangunan jalan yang berada di Kelurahan Teluk Dalam Kecamatan Muara Jawa yang juga masih terisolir. Namun dalam pengerjaannya dikatakannya dibutuhkan anggaran yang cukup besar mengingat struktur lokasi lahan yang mengalami pasang surut air sehingga saat ini fokus diutamakan kepada penurapan badan jalan terlebih dahulu, baru setelahnya berfokus pada semenisasi infrastruktur badan jalan.
“Yang masih terisolir ialah Kelurahan Teluk Dalam, yang setiap tahunnya terus kita anggarkan cuma memang butuh anggaran yang cukup besar karena bukan hanya semenisasi tapi juga kita mengingat di wilayah tersebut pasang surut air itu mempengaruhi badan jalan sehingga dibutuhkan penurapan-penurapan sehingga anggaran itu lebih berfokus di penurapannya dulu baru nanti eksekusi perjalanannya, tapi kami memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten Kukar berkomitmen untuk menuntaskan hal tersebut,” pungkasnya. (Prokomkukar).