29 Views

Obormenara.com, Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah memberikan arahan kepada peserta Lokakarya Pemutakhiran Hasil Pendataan Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2024 di Ballroom Hotel Grand Elty Singgasana, Senin (21/7/2024).

Lokakarya garapan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar diikuti tenaga ahli P3MD, gugus tugas pendamping desa Kukar Idaman, Pendekar Idaman, para pendamping desa, dan para camat beserta aparaturnya serta OPD terkait

Bupati Edi Damansyah menyebutkan IDM terbagi dalam 5 (lima) tingkatan yaitu desa mandiri, desa maju, desa berkembang, desa tertinggal dan desa sangat tertinggal.

Status perkembangan pembangunan desa di Kukar hingga tahun 2023, Desa Mandiri telah mencapai jumlah 76 Desa, status Desa Maju sebanyak 69 Desa dan status Desa Berkembang sebanyak 48 Desa. Adapun status desa Sangat Tertinggal dan Desa Tertinggal telah terentaskan pada tahun 2020 dan 2022 lalu.

“Pemutakhiran IDM dilaksanakan setiap tahun untuk menjadi bahan perencanaan di desa termasuk Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi bahkan hingga Pemerintah Pusat. Hal ini sangat tergantung dari skala prioritas yang menjadi rekomendasi dari Pengelola IDM secara nasional melalui Kementerian Desa PDTT”. Ujarnya

Edi menyebutkan pemanfaatan data IDM adalah sebagai salah satu bahan evaluasi bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah atau pemerintah desa sesuai kewenangan masing-masing untuk melakukan perencanaan serta penganggaran terhadap lokus desa yang bersangkutan, yakni yang berkaitan dengan kurangnya atau tidak terpenuhinya akses yang dibutuhkan oleh warga desa dalam bidang-bidang tertentu.

Bupati Edi Damansyah meminta semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berkaitan langsung dengan pemenuhan akses warga desa terhadap pelayanan pemerintah daerah yang menjadi kewenangan Kabupaten melalui OPD, agar menggunakan IDM sebagai salah satu dasar atau rujukan dalam menyusun perencanaan dan penganggaran di OPD masing-masing.

“Karena IDM sangat bermanfaat bagi pemerintah kabupaten melalui dinas atau badan terkait serta pemerintah desa sebagai panduan untuk melakukan perencanaan serta penganggaran pada tahun selanjutnya untuk menuntaskan pemenuhan akses warga terhadap kebutuhan yang masih kurang atau rendah” sebutnya.

Edi berharap diselenggarakannya kegiatan Loka Karya bisa memperkuat semangat serta komitmen bersama dari seluruh pemangku kepentingan pada tingkat kabupaten, kecamatan dan desa untuk saling bahu-membahu bersinergi memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat desa dalam memperoleh pelayanan dasar dan pelayanan publik pada bidang-bidang sosial, ekonomi dan lingkungan untuk mewujudkan desa mandiri di seluruh Kabupaten Kutai Kartanegera.

Sementara itu Kepala DPMD Arianto menyebutkan saat ini di Kukar tidak ada lagi status desa tertinggal dan sangat tertinggal, yang ada desa berkembang, maju dan desa mandiri. Bahkan untuk tahun 2024 berdasarkan hasil pleno tim di kecamatan, dari 193 desa di Kukar, desa mandiri sebanyak 87 desa, desa maju 83 desa, sementara itu dari jumlah 48 desa berkembang sisa 23 desa.

“Target ditahun 2025 masih ada 8 desa yang bisa didorong menjadi desa mandiri dan 10 desa menjadi maju, sehingga nanti ditahun 2025 status desa di Kukar hanya dua, yakni desa maju dan mandiri” ujarnya (Prokomkukar).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *