obormenara.com, BALIKPAPAN – Diskusi terbuka, bertajuk “Meramal Masa Depan Kaltim,” digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Timur (Kaltim), bersama Forum Diskusi Akal Sehat Indonesia, berlangsung di Sekretariat AMSI Kaltim, Warkop Sappo, Balikpapan pada hari Kamis (13/6/2024).
Diskusi terbuka ini menghadirkan, Rocky Gerung Pakar Filsafat dan Pengamat Politik, Darmono Taniwiryono, PhD Ketua Umum Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI) dan Dr. Ir. Syukri M Nur, M.Si Pakar Energi Terbarukan-Bioenergi.
Awal diskusi dibuka moderator Dikki Akhmal Ketua Forum Diskusi Akal Sehat Indonesia mengantarkan, Kaltim yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, diperlukan tata kelola yang baik untuk kemajuan Kaltim.
Ia mencontohkan Kaltim memiliki perkebunan sawit cukup besar, dari sawit memiliki limbah setelah dilakukan proses dari pabrik. Limbah sawit juga diperlukan untuk pengelolaan biodiesel dan berbagai macam produk lain.
Melihat kondisi ini, Darmono Taniwiryono menyampaikan, minyak kelapa sawit merupakan salah satu bahan baku di dunia yang memiliki banyak kegunaan, dapat ditemui di shampoo, pasta gigi sampai dengan kue dan krimer kopi.
Produksi minyak sawit berawal dari benih kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit memiliki masa produktif 25-30 tahun, karena itu pemilihan benih akan memengaruhi produktivitas untuk beberapa dekade mendatang.
“Benih kelapa sawit sendiri dengan nama Topaz, yang memiliki keunggulan dalam segi produktivitas yang tinggi serta lebih tahan terhadap hama dibandingkan dengan tanaman kelapa sawit lainnya,” ungkapnya.
Selanjutnya CPO ditransfer ke pabrik pengolahan untuk diproses menjadi minyak nabati (minyak goreng, krim dan margarin), bahan oleokimia (digunakan dalam deterjen dan pelumas), biodiesel (bahan bakar) dan asam laurat (digunakan dalam kosmetik dan sabun).
Menurutnya, memaksimal potensi ini bagi daerah akan menjadi lahan bisnis bagi masyarakat Kaltim. Dan diperlukan dukungan pemerintah.
Senada dikatakan Syukri M Nur, Kaltim yang kaya dengan sumber daya alam, perlu pengelolaan yang baik melalui sumber daya manusia dan masyarakat Kaltim yang handal.
“Saya yakin dan percaya, kita memiliki SDM yang baik untuk membangun Kaltim kedepan,” katanya.
Menurutnya, hal itu bisa dilakukan melalui cara berpikir dan bertindak kita kedepan.
“Bahwa bioenergi bisa terbentuk dari berbagai aspek seprti, biomassa, biodiesel, bioetanol, dan biogas sebagai sumber energi alternatif,” terangnya.
Dia katakan, kedepan diperlukan pemikiran untuk memangsimalkan bioenergi sebagai pengganti energi minyak bumi, yang tidak dapat terbarukan.
Sementara seorang peserta dari perwakilan Petani Sawit menyampaikan, beberapa kendala dihadapi petani sawit, baik dari kendala produksi maupun harga TBS (tandan buah segar).
Termasuk BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) sedikit memberikan dampak bagi petani sawit yang kecil, yang dinilai banyak diberikan kepada pemanfaatan biodiesel diperuntukan bagi pengusaha.
Selanjutnya, Rocky Gerung yang banyak melemparkan kritik terkait proyek Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
Dia katakan, tidak ada satu pun investor yang berminat mendanai proyek ambisius tersebut. Sebelumnya disebut ada 1.200 investor yang menunggu di Kalimantan, namun ternyata yang menunggu adalah truk-truk yang kekurangan solar.
Seorang peserta diskusi menanggapi, Amongk, dia tahu Rocky, tak ubahnya seseorang yang suka berkomentar melalui media sosial tanpa memberikan kontribusi nyata.
Rocky menyampaikan, proyek IKN ini mencerminkan ambisi politik yang hanya bisa dihentikan oleh APBN.
Rocky Gerung menyebutkan, duta besar negara lain melihat kejanggalan dalam proyek IKN, dan berisiko selain mendapatkan kritik dari warganya, bagi mendukung proyek yang dianggap merusak lingkungan di Indonesia.
Selaku penyelenggaran kegiatan diskusi, Ketua AMSI Kaltim menyampaikan, kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat Kaltim, bahwa berbagai persoalan akan dihadapi kedepan perlu didiskusi kepada publik. Agar memunculkan tindakan-tindakan positif untuk memajukan masyarakat Kaltim.
Selain itu, sumber daya alam Kaltim harus termanfaatkan dengan baik, demi pembangunan Kaltim. Sehingga, keberadaan IKN, menjadi pemikiran bersama, agar SDM dan SDA yang kita miliki juga dimanfaatkan demi kepentingan daerah dan negara.
“Selanjutnya, kegiatan ini juga akan menjadi edukasi masyarakat, dan ekosistem digital kita termanfaatkan dan tersalurkan dengan baik, berjalan secara sehat, dan berkualitas,” tandas Ahmad Yani. (*)